Begitu matahari terbit, siswa tahun pertama Suzuki bangun untuk mempersiapkan hari kerja yang berat. Bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran yang penuh dengan laki-laki, dia adalah satu-satunya perempuan dan seorang pelajar, jadi dia sangat diperhatikan oleh manajer dan kolega laki-laki. Bisa dimaklumi karena dia begitu cantik dengan wajah polos dan payudaranya yang tak tertahankan. Itulah motivasi para pria yang haus cinta untuk terus berencana memanfaatkan sang gadis guna membantu mereka memuaskan hasrat utamanya. Namanya bekerja, namun sebenarnya tugasnya adalah melayani kebutuhan seksual para kolega dan manajer di restoran tersebut. Tentu saja, ia masih harus ogah-ogahan melakukan hal tersebut jika tak ingin tidak punya tempat tinggal dan uang untuk membayar uang sekolah.