Membawa teman dekat ke rumah kekasihnya mungkin merupakan salah satu keputusan bodoh dalam hidup Kawakita. Subjektifitas dan sikap permisif tentu menjadi dua hal yang membuatnya sangat menyayangkan karena tidak hanya menghancurkan persahabatan, tapi juga menghancurkan cinta. Begitu melihat kekasihnya, sahabatnya langsung terlintas pikiran mesum di benaknya karena selain terlihat tinggi dan tampan, ia juga bertubuh sangat besar. Tentu saja, dengan kecanggihannya, tubuhnya yang panas, dan gerak-gerik seksi yang sangat menggoda, tidak ada alasan mengapa dia tidak terpesona oleh gadis licik ini. Itu hanya salah sang pacar, dia terang-terangan dirampok prestasi sahabatnya tanpa menikmati satu pun prestasinya.